Rasulullah : "pekerjaan yang paling sulit diatas dunia ini menyebut kalimah La Illaha Illallah"
kalau
hanya menyebut-nyebut seluruh dunia dapat menyebutnya,
tapi untuk menjadikan
dzikir menjadi suatu energi yang tidak ada tolok bandingannya,
haruslah
diolah melalui tekhnologi Alquran yang terdapat dalam Tareqat yang haq
karena mustahil Islam akan bangkit tanpa tekhnologi sebagaimana negara
tak akan bangkit tanpa tekhnologi.
Ilustrasi :
air dapat
diolah dengan tekhnologi elektrolisa dengan memisahakn air yang mati dan
kemudian menggabungkan oksigen dan hidrogen yang terdapat di dalam air
dan di fakumkam kedalam tabung yang hampa kemudian di sulut api ternyata
dapat menjadi bom atom yang dahsyat.
begitu juga dengan dzikir
harus diolah dengan tekhnologi Alquran yang terdapat didalam Tareqat
yang Haq, agar supaya dapat menjadi kekuatan dan senjata orang Mukmin
hingga tidak ada yang dapat mengalahkan sepanjang masa
Agama Adalah Haqul Yaqin.... bukan hanya kepercayaan...!!!!
TAREQAT NAQSABANDIYAH AL KHOLIDIYAH
Minggu, 09 Februari 2014
HIKMAH HAKIKAT
- TANPA PETUNJUK GURU, ORANG HANYA MEMBACA NASKAH LUARNYA SAJA.. DAN TIDAK AKAN MENDAPTKAN NILAI ROHANI DIDALAM YANG SESUNGGUHNYA.. KARENA TIDAK MENDAPAT KEKUATAN ROHANI DARI SANG GURU.
- METODE YANG TERTINGGI MALAHAN MAKIN SEDERHANA, HINGGA ORANG TIDAK AKAN MENGERTI ATAU PERCAYA TERHADAP METODE TERSEBUT, KARENA MEREKA TELAH TERBIASA DENGAN SISTEM YANG RUMIT.
- KEMULIAAN BUKAN TERLETAK PADA KEDUDUKAN YANG MULIA TAPI KEMULIAAN ITU ADALAH MEREKA YANG MENOLAK KEDUDUKAN.
- DASAR ILMU ITU ADALAH KEMANTAPAN DAN BUAHNYA ADALAH KESELAMATAN
- PELAJARI DENGAN TELITI SUATU PENGETAHUAN, AGAR ENGKAU TIDAK KEHILANGAN KEDALAMAN ARTI KANDUNGANNYA.
- ILMU ADALAH ALAT, MESKIPUN ILMU ITU BAIK, TAPI ILMU HARUS DIIRINGI HADAP, HAL DEMIKIANLAH YANG MENGHANTARKAN SESEORANG KEPADA MAQAM-MAQAM TERTINGGI.
- TIADA SIAPAPUN SELAIN ORANG ITU SENDIRI YANG DAPAT MELAKSANAKAN LATIHAN ROHANINYA, MENYALAKAN PELITA DAN MENJALANI JALUR TERSEBUT.
- APABILA HATI KITA IKHLAS, EGO BERKURANG, DINDING KETIDAKTAHUAN DAPAT RETAK, KITA AKAN DAPAT MELIHAT BANYAK ALAM YANG BERBEDA-BEDA (MARAQOBAH).
- SELAMA ANDA TULUS DAN MASIH MENGINGAT AJARAN GURU ITULAH HADAP YANG TERBAIK (HAKIKAT).
- SESUNGGUHNYA TIDAK ADA YANG DISEBUT NASIB, ITU HANYALAH MASALAH KURANG BERLATIH ROHANI (SULUK).
- JANGAN SUKA SALING MEMUJI, HAL INI AKAN SALING MERACUNI DIRI, KARENA AKAN MENURUNKAN TINGKAT SESEORANG, DENGAN SENDIRINYA IA TELAH MENCIPTAKAN KARMA PERINTANG BAGI DIRINYA.
- PENGABDIAN TANPA SYARAT ITU YANG DISEBUT IKHLAS.
- JIKA KITA MASIH MEMIKIRKAN UNTUK MEMBELA NAMA BAIK MAKA KITA MASIH MENYIMPAN EGO YANG BESAR, HINGGA KITA BELUM TERBEBAS DARI KONSEPSI ORANG AWAM.
- TEGURAN ORANG DAN FITNAH, SESUNGGUHNYA ADALAH PUJIAN BAGI KITA.
- RAHMAT TUHAN ITU ADALAH PENDERITAAN DAN KEPEDIHAN APABILA KITA SABAR DALAM HAL ITU, MAKA KITA AKAN TAHU BENTUK ASLINYA.
- ILMU DAN AGAMA ITU SELALU SEPAKAT, TETAPI ILMU DAN IMAN SELALU BERTENGKAR.
Selasa, 23 Oktober 2012
KEMUTLAKAN DALAM BERAGAMA
KEMUTLAKAN DALAM
BERAGAMA
Hadits
Rasulullah SAW :
“ Al – Islaamu ya’luu yu’laa ‘alaihi ”.
Artinya :
Islam adalah sangat
tinggi, tiada yang dapat melebihinya.
( Hadits diriwayatkan
oleh Bukhari )
Penulis " Moh. Bakri Amu " |
Agama secara
Hakikatnya adalah Nur, yang
didalamnya terkandung Kalimah ALLAH
yang Maha Sakti yang hanya dapat dibuktikan melalui Metode Tariqatullah
yang Bersilsilah hingga Kepada Rasulullah saw Melalui Guru
yang Mursyid, Tariqat/Tasawuf adalah ilmu yang sangat tinggi dan sangat
dalam, oleh karenanya sangat sulit dimengerti oleh orang awam yang
Beragama
Islam pun apalagi pada zaman dahulu dimana Ilmiah atau Ilmu Pengetahuan
(sains)
masih belum umum dikuasai, di sinilah mereka para orientalis menyusup
untuk
mengacaukan dan mengadu domba serta menyebarkan fitnah untuk
menghancurkan kita
sesama Islam, mereka menciptakan tariqat-tariqat palsu yang menyesatkan,
dan
atas dasar itu mereka mendiskreditkan seluruh tariqat termasuk Tariqat
yang Haq yang Bersilsilah Kepada
Rasulullah saw hingga para ulama wahabiyah menfatwakan bahwa semua
tariqat
adalah salah dan sesat, betapa dahsyatnya kerugian orang Islam selama
berabad-abad lamanya !! disebabkan oleh para orientalis yang berhasil
dengan
sangat licik memecah belah dan menghancur leburkan Islam yang sangat
bernilai
itu !!.
Ilmu Tariqat/tasawuf
adalah yang mampu secara vertikal menembus sedalam-dalamnya kedalam lapisan
yang terdalam dari Al Qur’an, yang dapat membukakan tabir Rahasia Kalimah ALLAH yang dibawah Al-Islam melalui
Nur – Nya. Sebagaimana diterangkan dalam Hadits Qudsi :
“ Laa ilaaha illallahu wa aana huwa man
qaalaha dakhala hishni waman hisniaamina
min iqaabi ”.
Artinya : “ Laa ilaaha illallah, itu adalah
perkataanku dan Ia adalah Aku, siapa yang menyebutnya masuklah ia ke dalam benteng Ku,
siapa yang masuk ke dalam Benteng
Ku, terpeliharalah ia dari siksaan Ku ”
Dzikir adalah suatu tekhnologi yang dapat menghasilkan
energi dari Kalimah ALLAH sebagai
inti dari Al Qur’anul Karim yang dapat memusnakan Al-iblis yang bagaimanapun
tangguhnya, dan ini hanya dapat dicapai antara lain melalui saluran Haq Nya yang diakui oleh ALLAH swt,
yaitu melalui Rohani salah Seorang Para
Rasul Pilihan Nya yang tali Silsilanya nyata adanya !! karena hanya disitulah
tersembunyi frekwensi ALLAH swt yang tidak terhingga. Rasulullah saw Sendiri harus diberi
suatu faktor yang tak terhingga yaitu Nurun
ala Nurin baru mampu Beliau Bermunajad sampai Kehadirat ALLAH swt, faktor yang tak terhingga itu diberikan
Sendiri oleh Dzat yang Maha Tinggi yang berdimensi tak terhingga pula. Ini
adalah suatu contoh yang sangat jelas bahwa manusia tidak akan sampai Kepada ALLAH swt tanpa diberi bantuan
suatu alat yang hukumnya tak terhingga kapasitasnya, sebagaimana Firman Allah
di dalam Surat Asy-syura : 52 :
“ Wa kazalika auhaina ilaika ruham
min amrina, ma kunta tadri mal kitabu wa lal imanu wa lakin Ja’alnahu nuran
nahdi bihi man nasya’u min ‘ibadina, wa innaka latahdi ila siratim mustaqim
(in). ”
Artinya : “ Sebagaimana Kami menurunkan Wahyu Kepada
Rasul yang lain, begitu pula Kami mewahyukan Al-Qur’an kepadamu sebagai Rahmat dari Kami. Padahal
sebelumnya, kamu tidak tahu apakah Kitab Al-Qur’an dan Iman itu. Namun Kami
menjadikannya Nur dan dengannya Kami tunjuki pada manusia pilihan Ku di antara
hamba-hamba Ku. Justru dengan Nur itu kau dapat menunjuki orang pada jalan yang
lurus.”
Ayat tersebut
sangatlah menjelaskan bagaimana pengertian tentang Mursyid, Mursyid
sesungguhnya adalah Wasillah sedangkan
Wasillah itu Arwahul muqadasah (Rohani) Rasullullah saw yang sudah
ditanamkan
Nur Illahi dan Nur Muhammad oleh ALLAH swt. Sebagai via atau chanel dan
frekwensi
untuk dapat menuntun kita ke jalan yang lurus. Mursyid bukanlah orang
atau manusia tetapi Mursyid mengambil tempat di Qalbu Orang Mukmin
sebagaimana di
terangkan dalam Hadits Qudsi : “ AKU Berkenan di Hati Hamba Ku yang Mukmin, yang Lemah Lembut
dan Tenang ”. Orang Mukmin yang dimaksud tersebut adalah Waliyyam Mursyida. di dalam Hadits
diuraikan : “ Ia (Waliyyam Mursyida) meneruskan Pancaran Nurun ala Nurin pada
Orang yang dikehendaki ALLAH swt, karena Ia adalah aparat ALLAH swt, seperti
juga Rasulullah saw adalah aparat ALLAH swt yang pertama dan Ia adalah Penerus
Tugas Rasulullah saw, sebagai Khalifah Allah dan Khalifah Rasul yang
sebenar-benarnya sebagai Al-Ulama – U Waratsatul An- biya yang
sebenar-benarnya, lahir batin jasmani dan rohani " (HR AL-BAZZAR dari IBNU
ABBAS r.a).
Dalam pemahaman
umum, sering timbul pertanyaan : mengapa kita harus memakai penghantar Waliyyam Mursyida? bukankah
Tuhan Maha Tahu dan Maha Melihat? secara syari’at
pertanyaan itu sangatlah wajar terjadi, sebab mereka menyamakan dimensi fisik
yang nyata dengan dimensi Tuhan yang Maha Gaib. Semestinya kalau kita ingin
benar-benar mengetahui bahwa Tuhan itu Maha Tahu dan Maha Melihat, haruslah
kita masuk pada dimensi yang sama,sebagaimana proses isra dan mi’raj yang telah
dilakukan rasulullah saw yang telah masuk pada di mensi yang sama. Satu-satunya
dimensi yang sama dengan ALLAH swt yang
kita miliki adalah ruhani kita.
Firman Allah :
Firman Allah :
“ Fa iza sawwaituhu wa nafakhtu fihi mir ruhi fa qa ’u lahu
sajidin (a) ”
Artinya : “ Maka setelah Aku Sempurnakan dia dan Aku
tiupkan di dalamnya sebagian Roh Ku, rebahkanlah dirimu dan bersujud Kepada Nya
(QS Al-Hijr : 29)
Sebagai manusia
yang secara jasmani dan ruhani yang sangat kotor dan hina dina, tidak akan
dapat dan mampu bertemu Tuhan Yang Maha Suci terkecuali, melalui suatu
Penghantar yang terpilih (Waliyyam Mursyida)
yang di dalam Rohaninya terkandung “Nurun ‘ala’ nur(in) yahdillahu linurihi
may yasya’(u). Dia (Waliyyam
Mursyida) bukanlah tujuan, tetapi sebagai alat Penghantar untuk masuk pada
dimensi yang sama yaitu alam ruhani.
Firman Allah : “ May
yahdillahu fa huwal muntadi wa may yudlil falan tajidalahu waliyyam mursyida ”. ( AL-KAHFI : 17).
Artinya : “ Barang
siapa yang diberi Petunjuk oleh ALLAH, dialah orang yang mendapat Petunjuk, dan siapa yang dibiarkanNya sesat,
maka tidak ada seorang Pemimpin (Waliyyam Mursyida) yang dapat memberi Petunjuk ”.
Jadi
jelaslah bagi kita sekarang tiap-tiap ruh yang menggabungkan dirinya dengan
rohani Silsilah Waliyyam Mursyida yang
Kamil lagi Mukammil yang Khalis Mukhlisin akan memiliki Wabtaghuu Ilaihil Wasiilata (Wasilah yang menyampaikan dalam
Bermunajad Kepada ALLAH swt ). Dari
Abu Yazid Al Busthami mengatakan : “ Barang siapa yang tidak ada syeikhnya (Waliyyam Mursyida) maka pastilah
Syetan Pemimpinnya ”.
Untuk
mendapatkan Agama ALLAH swt sebagai Ilmu yang Haq, maka kita harus mencari dan
menggunakan Metode yang Benar sebagaimana Firman
Allah : “ Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah pada Allah (termaksud
berdzikir dan shalat), dan carilah
cara (wasillah) untuk mendekatkan diri
pada Nya dan Berjihadlah pada jalan Nya semoga kamu menang (QS Al- Maidah :
35). Metode tersebut adalah Tariqatullah yang mengandung Ilmu
Tasawuf dan
Ilmu Sufi dengan untuk dapat Menyempurnakan Syari’at Islam, karena
Syariat itu
merupakan Peraturan, Tariqat adalah Pelaksanaannya, Haqiqat itu
merupakan
keadaan dan Ma’rifat adalah Tujuan, Sabda Rasulullah saw: “Syari’at itu
perkataanku,thariqat itu perbuatanku dan haqiqat itu ialah
kelakuanku.
Sebagaimana Firman Nya :
“ Ya
ayyuhal ladzina ananudkhulku fis silmi kaffah ”.
Artinya : “ Hai
orang-orang Beriman masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan ”.
Selasa, 09 Oktober 2012
AGAMA
AGAMA ADALAH NUR
Penulis " MOH. BAKRI AMU " |
Manusia adalah unsur yg terbatas, maka tdak akan sanggp mngkaji unsur yg
tak terhingga (TUHAN), walaupun laut kau jadikan tinta dan pohon-pohon kau
jadikan pena, kecuali manusia hasil produkNYA.
Agama bukan pegertian ataupun kepercayaan tapi Dia adalah NUR yang turun dari sisi-NYA
Agama bukanlah syariat, tapi orang yang beragama harus bersyariat.
Rendahkan lah dirimu padaNYA maka engkau akan di tinggikanNYA, janganlah
sombong dan tinggi padaNYA maka engkau di rendahkanNYA...
Tutupilah aib saudaramu, sebagaimn engkau mnyembunyikan aibmu sendiri dan jadilah obat bgi saudaramu.
Jadikanlah saudaramu seperti salah satu organ tubuhmu,
apabila organ itu sakit maka seluruh tubuh ikut sakit.
Nafsu manusia lebih senang mengaku-ngaku bahwa dia mampu, bisa berbuat dan
kuat, padahal semua itu rekayasa nafsu yang menghalangi Kebajikan dan Taqarrub.
Mustahil manusia memiliki rasa cinta, karena cinta adalah sifatNya, dasar
kecintaNYAlah pada seluruh pada makhluk hingga DIA menciptakn dunia dan semua
kenikmatannya, meskipun DIA di khianati..
Carilah orang yg dapat menggosok cermin hatimu,hingga cemerlanglah cahaya TUHANmu.
Janglah engkau bercerita tentang TUHAN,ataupun mengajarkan orang tentang
TUHAN,sebelum kau temukan orang yg sanggup mengeluarkan kau dari penjara
hawa nafsumu dan membwmu ke dalam haribaanNya.
Orang buta tidak akan dapat menuntun orang buta
Rahmat Tuhan sesungguhnya sangat pedih bagi manusia, diibaratkan seperti orang yang minum jamu
"Sangat Pahit ditenggerokan tapi membentuk tubuhnya menjadi sehat dikemudian hari"
orang yang kagum dengan kebesaran-kebesaraNYA sesungguhnya dia jauh dari padaNYA
Peliharalah orang yang selalu menebarkan
kebencian terhadapmu dan jauhilah orang yang selalu memuji-muji dirimu,
karena sesungguhnya kebencian orang adalah Rahmat Tuhan dan
pujian-pujian orang sesungguhnya adalah BALA Tuhan
Rendahkanlah dirimu pada manusia, karena hal tersebut awal kita untuk mengenal RahmatNYA.
Ilmu Yang Tertinggi Adalah Akhlak... (PRIBADI BERBUDI LUHUR)METHODOLOGI BERMUNAJAT
METHODOLOGI BERMUNAJAT
Penulis " Moh. Bakri Amu " |
Eksistensi dan fungsi Mursyid banyak ditolak oleh sebagaian ulama
yang anti Tasawuf atau mereka yang memahami Tasawuf dengan cara-cara
individual. Lalu mereka merasa mampu menembus jalan Ruhani yang penuh dengan
rahasia menurut metode dan cara mereka sendiri, bahkan dengan mengandalkan
pengetahuan yang selama ini mereka dapatkan dari ajaran Al-quran dan Sunnah.
Namun karena pemahaman terhadap kedua sumber ajaran tersebut
terbatas, mereka mengklaim bahwa dunia Tasawuf bisa ditempuh tanpa bimbingan
seorang Mursyid, pandangan demikian hanya layak secara teoritis belaka. Tetapi
dalam praktek Thareqat Sufi hampir bisa dipastikan bahwa mereka hanya meraih KEGAGALAN
spiritual, bukti-bukti historis kegagalan spiritual tersebut telah dibuktikan
oleh para Ulama itu sendiri yang mencoba menempuh jalan Sufi tanpa menggunakan
Bimbingan Mursyid.
Belajar Syariat saja jika tanpa seorang Guru bisa salah, apalagi
belajar Hakikat. Karena itu suatu kesombongan besar manakala seseorang
mengatakan, Hakikat Mursyid itu adalah dirinya sendiri. Firman Allah SWT :
“ Barang siapa mendapatkan
kesesatan, maka ia tidak akan menemukan (dalam hidupnya) seorang Wali yang
Mursyid ” (Al-quran)
Ayat tersebut memberikan kesaksian bahwa seorang dengan kehebatan
ilmu agamanya tidak akan mampu menempuh jalan Sufi, kecuali atas bimbingan
seorang Syeikh yang Mursyid.
Sebab dunia pengetahuan agama, seluas apapun hanyalah Dunia Ilmu
saja, padahal semua Hakikatnya itu harus lahir dari AMALIYAH. Karena yang
diserap ilmu adalah produk dari Amaliyah seorang Ulama yang telah dibukakan
jalan Ma’rifat itu sendiri. Jalan Ma’rifat itu tidak bisa begitu saja ditempuh
dengan mengandalkan pengetahuan akal Rasional, kecuali hanya akan meraih ilmu Yaqin
belaka, sebelum sampai pada tahap Haqqul Yakin, alhasil mereka yang merasa
sudah sampai kepada Allah SWT (Washul) tanpa bimbingan seorang Syeikh yang
Mursyid, WashulNya bisa dikategorikan sebagai washul yang penuh dengan tipu
daya.
Sebab dalam alam METAFISIKA sufisme, mereka yang menempuh jaln Sufi
tanpa bimbingan Ruhani seorang Syeikh yang Mursyid tidak akan mampu membedakan
mana Hawathif-hawathif yang datang dari Allah SWT, dari malaikat atau dari
Syetan dan bahkan dari Jin.
Oleh sebab itu ada Kalam dari ulama Sufi yang sangat terkenal :
“ Barang siapa menempuh
jalan Allah tanpa disertai seorang Guru (Waliyah Mursyida) maka gurunya adalah
Syetan “
Carilah seorang Guru yang Mursyid untuk menjadi pembimbingmu, dan
janganlah kamu berguru pada seorang yang tidak membangkitkan dirimu untuk
menuju kepada Allah dan tidak pula menunjukan wacananya kepadamu, jalan menuju
Allah SWT.
- Gurumu bukanlah orang yang anda mendengarkan darinya, tetapi Gurumu anda yang meraih Cahaya dariNYA
- Gurumu bukanlah orang yang mengajak anda ke pintuNYA, tetapi Gurumulah orang yang menyingkap hijab antara diri mu dan diri NYA.
- Gurumu bukanlah orang yang menghadapkan wacananya pada anda, tetapi gurumu adalah yang menggerakan isyarat Ruhani kepada anda.
- Gurumu-lah yang mengeluarkan dirimu dari penjara hawa nafsumu dan memasukan dirimu kedalam keharibaanNYA
- Gurumu-lah yang senantiasa menggosok cermin hatimu hingga cemerlanglah cahaya Tuhan mu, dialah yang membangkitkan dirimu hingga dirimu bangkit kepadaNYA.
Senin, 01 Oktober 2012
Ayahanda Guru bersama Ketua MUI
YMM AYAHANDA GURU
Ayahanda Guru Maulana SS. H. Amiruddin KY, Bin Moh. Khoir Hasyim Al Kholidy Alih Waris Silsilah Ke 37 Bersama SS. Moh. Khoir Khasyim Al Kholidy Alih Waris Silsilah Ke 36 di Tapak Gajah |
CARILAH GURU YANG GURUNYA SAMPAI KEPADA RASULULLAH SAW...
Langganan:
Postingan (Atom)